
Membuat suatu games berbasiskan role-playing games atau RPG memang berkesan susah dan perlu pengorbanan yang cukup banyak. Kita dapat menyaksikan banyak sekali RPG kece bernama keren, seperti Dragon Age, The Elder Scrolls, The Witcher, Final Fantasy, The Legend of Zelda, dan lain-lain. Semua sudah bisa dibuktikan dan dianggap oleh gamer di penjuru dunia.
Lalu, bagaimana bila pengembang indie ingin membuat dan turut memeriahkan pasar games yang telah sesak penuh dengan developer kelas tinggi? Well, jawabnya cuma ada dua, yaitu tidak berhasil atau sukses. Kenyataannya, ada demikian banyak beberapa perusahaan indie yang sudah dipandang tidak berhasil keseluruhan karena ngotot mengeluarkan games berbasiskan RPG. Ini menunjukkan jika pencinta jenis ini terhitung orang yang krisis dan dewasa saat menentukan tipe games.
Sebelum kita lanjut artikel nya aku mau kasih tau kalian kalo ada situs game yang menarik, nama nya okeplay777 ,situs ini menyediakan berbagai game seru dan menyenangkan yang bisa kalian mainkan, situs ini juga sangat menguntungkan kalian, karna dengan bermain game disitus ini kalian bisa mendapatkan uang dan penghasilan, kalian penasaran ga sih? Yuk gabung sekarang juga rasakan keseruan dan keuntungan nya.
Nah, ini kali kita akan membahas sebuah RPG unik punya Pixpil dengan judul Eastward. Games enteng ini di-launching oleh Chucklefish pada 16 September 2021 kemarin. Penulis juga sebelumnya sempat coba memainkan sepanjang beberapa saat. Ingin tahu dengan hasilnya? Yok, baca ulasan Eastward di bawah ini.
1. Penjelajahan menggembirakan dari penambang konservatif
Dapat disebutkan jika plot atau narasi khusus yang didatangkan dalam Eastward tidak berat dan ruwet jenis politik pada RPG yang lain. Kebalikannya, Pixpil sebagai developer sukses meningkatkan games dengan narasi yang enteng dan menggembirakan tanpa hilangkan berat dari RPG tersebut. Di sini, watak lelaki namanya John dan wanita namanya Sam akan bertualang ke dunia luar yang awalnya tak pernah mereka kerjakan.
Diceritakan jika John dan Sam sebagai penambang yang sejauh ini ada di Pulau Potcrock. Setiap hari, mereka bekerja sebagai penambang logam yang bernilai mahal. Nach, oleh warga asli Potcrock, mereka dikasih tahu jika ada beberapa bahaya dan fenomena yang terjadi di dunia luar. Tetapi, beberapa cerita jenis itu tidak merintangi ke-2 nya untuk keluar Potcrock, apa lagi Sam bukan orang asli sana.
Sebelumnya, plot terlihat lamban dan kemungkinan membuat kamu jemu. Tetapi, bersamaan secara berjalannya waktu, kamu akan semakin pahami narasi yang dikatakan dalam games ini. Oh, ya, kita akan tergantung pada pembicaraan secara tekstual. Maknanya, alur cerita dapat dirangkai komplet lewat teks-teks pembicaraan yang sudah dilakukan di antara watak dengan beberapa NPC.
Apa yang akan didapat di dunia luar? Kamu dapat temukan jawaban jelas pada waktu memainkan. Walau enteng, alur cerita dapat didatangkan style yang memiliki bobot dan serius. Ini menjadi hal yang bagus sekali ingat pada jenis RPG, sebuah narasi yang memiliki bobot wajib jadi komponen dasarnya.
2. Proses lebih pakem bila dimainkan pada piranti handheld
Harus dianggap jika gameplay yang dijajakan dalam Eastward cukup unik dan simpel. Tujuannya, mainkan games ini memakai PC atau netbook malah berasa kurang intensif seperti mainkan RPG dengan penampilan 3D secara penuh. Berita baiknya, permainan penjelajahan ini di-launching untuk basis Nintendo Switch yang terang memberikan dukungan mekanisme handheld secara penuh.
Bertualang dari 1 zone ke zone yang lain akan bawa kita pada penjelajahan yang baru. Sama seperti yang telah disentil di atas, text atau dokumen jadi komponen penting pada games ini. Kita dituntut cermat dan cermat karena jawaban-jawaban penting cuma ada pada pembicaraan yang dapat dibaca berbentuk text. Ide ini cukup ketinggal jaman karena Eastward bertopik RPG kuno seperti zaman Nintendo atau Sega.
Untuk dungeon-nya sendiri, penulis tidak temukan beberapa hal baru yang menjadi kelebihan dibanding games lain. Beragam jenis tipe lawan, halangan, puzzle, dan beberapa tempat rahasia masih jadi cerita pakem yang diperkembangkan oleh developer. Walau berkesan terlampau bermainstream, proses jenis ini dipakai untuk banyak pengembang indie agar tidak begitu jauh keluar kerangka.
3. Visual tampil dengan style nyleneh
Bila sekilas disaksikan, style grafis yang ada di Eastward akan terlihat biasa dan ketinggal jaman. Tetapi, harus dipahami jika mainkan games ini langsung akan bawa sebuah ringkasan jika penampilan visual yang kita saksikan akan terlihat nyleneh. Walau berbasiskan pada penampilan 2D, penulis memandang jika Eastward tidak bawa grafis yang murahan.
Kebalikannya, style visual jenis ini malah akan mempresentasikan plot dan gameplay-nya dengan bersama. Kamu tetap memperoleh kesan penjelajahan yang hebat dan menyenangkan walau terkadang perlu khayalan lebih dalam otakmu. Beberapa warna yang didatangkan juga cukup bermacam dan dapat dicicipi baik.
Tetapi, lepas dari itu semua, style semacam ini kemungkinan usai pada suatu kesan-kesan yang relatif. Bila dari sejak awalnya kamu telah memperbandingkan Eastward dengan games bergrafis full 3D, pasti games ini tidak masuk ke harapan. Untuk penulis individu, developer telah pas membuat style visual jenis ini untuk games sama kelas Eastward.
4. Walau tanpa pengisi suara, kualitas audio malah menjadi sisi terbaik
Audio jadi sisi yang paling penulis gemari dalam games ini. Datang tanpa pengisi suara, Eastward malah sanggup tampil dengan kualitas audio hebat. Dimulai dari mekanisme musikal yang kece sampai beberapa suara simpatisan yang lain yang bernas dan jernih, semua tampil solid dalam telinga penulis. Bahkan juga, bisa disebutkan jika mekanisme audio yang dipasangkan dalam Eastward tidak memvisualisasikan kualitas indie.
Selainnya musiknya, sisi terenak di dengar memakai earphone ialah saat John menantang musuh-musuhnya dengan wajan. Ada suara simpatisan, jenis lampu yang korsleting, suara lawan yang misteri, dan suara pembangkit situasi yang didengar cocok dalam telinga. Sepanjang memainkan, hampir tidak ada suara overloud kedengar dan ini pantas memperoleh animo lebih.
Semakin prima bila kamu mainkan games ini di Nintendo Switch dengan earphone berkualitas. Gabungan handheld dengan audio prima jadi fasilitas pas untuk lupa waktu. So, Pixpil telah menunjukkan jika developer indie bisa hasilkan kreasi dengan kualitas audio hebat yang tidak kaleng-kaleng.
5. Datang dengan kualitas oke
Di mata penulis, Eastward telah tampil hebat dan ini menunjukkan jika developer indie bisa hasilkan kreasi bagus di tengah-tengah garangnya kompetisi pasar. Plot narasi enteng, melipur, dan menggembirakan dapat dilakukan jadi sebuah serangkaian cerita dengan berat RPG kelas tinggi. Membaca semua text pembicaraan juga tidak berasa menjemukan dalam games ini.
Didukung dengan penampilan visual nyleneh dan audio berkualitas membuat Eastward semakin pantas untuk dikoleksi untuk pecinta RPG. Masalah gameplay tidak kalah menyenangkan. Bila penulis dapat mainkan games ini dengan demikian sederhana, tidak dapat dipikirkan bagaimana asyiknya mainkan Eastward di basis Nintendo Switch. Oh, ya, ukuran games ini terhitung ramah, yaitu cuma sekitaran 2,5 GB.
Maka bagaimana ringkasan pada akhirnya? Untuk penulis, score 4,5/5 ialah nilai yang pantas diberikan ke Eastward. Sekedar info, Steam jual games ini pada harga Rp169.999, lumayan murah bila dibanding kwalitasnya yang baik. Nach, mudah-mudahan penjelasan ringkas ini dapat menjadi pemikiran untuk kamu, ya!
Okeplay777 adalah agen slot online terbesar dan terpercaya seindonesia, tersedia berbagai game yang pastinya seru untuk dimainkan juga terdapat bonus bonus menarik yang bisa kalian dapatkan setiap harinya, gabung sekarang juga, dan nikmati keuntungan serta bonusnya.